Basis Data


1.      Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
System basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. System basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu system yang mungkin tidak ada hubungan antara satu engan yang alain secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah system yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.      Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar datav tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Model Dta Berbais Obje (Object based data model).
Meruapakan hipunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logic antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity elationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual data model (CDM) Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data erdasarkan suatau presepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yag mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan symbol-simbol grafik tertentu.
2.      Model Data Berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logika antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relation model.
Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logic antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam bentuk tabel-tabel yag terdiri atas sejumlah basis yang menunjukkkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3.      Physical Based Dta Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam bais data. Mode ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.
3.      Bahasa Basis Data
Bahasa yag digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.      DDL (Data Definition Language)  digunakan untuk mendefiisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.       Membentuk basis data, tabel, indeks.
b.      Mengubah struktur table.
c.       Mengahapus basis data, tabel atau indeks.
2.      DML (Dta Manipulation Language)  digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data data yang meliputi :
a.       Menambahkan atau meyisipkan data baru ke basis data
b.      Mengelolah data yang tersimpan dalam bais data (query)
c.       Mengubah dan meghapus data dalam basis data.
3.      DCL (Data Control Language)  digunakan untuk prngaturan hak akses prngguna pada basis data yang meliputi :
a.       Menugaskan model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancangan atau analis system pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direalisasikan antar data di dalamnya.
1.      Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun ats tiga komponen, yaiti entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam system, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan yang terjadi diantara dua entitas.
a.       Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam system. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau halyang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
·         Entitas Reguler
Entitas ini disebut dengan juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·         Entitas dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weal entitas) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas regular).
·         Entitas suoer type atau sub type
Entitas super type merupakan entitas yanga lebih rendah yiatu entitas yag menjadi entitas bagian darai entita lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap
b.      Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam dataase. Attribute berfungsi sebagai penelas pada sebuah entitas. Contoh : mahaiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lagir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada entitas mahsiswa adalah tahun mausk = 2013
·         Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c.       Kerelsian antar entiatas (Entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan antara 2buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagai berikut :
1.       Kerelasian jenis suatu ke satu (one to one), kerelasian terjais jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yangberhubunhan hanya memungkinkan terjaid sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
2.      Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalm entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·         Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada enttal B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

·         Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.

3.      Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas ynag berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.

Dimana setiap tupel pada entita A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.
2.      Langkah-langkah Membuat diagram ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap apat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
·            Identifikasikan setiap entitas yag terlibat.
·            Lengkapi masing-masig entitas dengan atribut yag sesuai.
·            Tentukan primary key dari masing-masing entitas.
·           Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya ynag terjadi di antara entitas dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
·           Gambarkan simbil-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan/
Cek ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelngkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.
1.      Membuat Kamus Data (Struktur Entetitas)
Kamus data digunakan untuk menjabat struktur dari tabel atau entitas basis data.
Tabe1.5 Anggota
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kode_anggota
Varchar
5
Primary Key
2
Nama
Varchar
25

3
Alamat
Varchar
50

4
Email
Varchar
20

5
Telpon
Varchar
15

Tabel 1.6 Buku
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kode_buku
Varchar
5
Primary Key
2
Judul_buku
Varchar
35

3
Harga
Integer
5
Default 0
4
Tahun terbit
Varchar
5

5
Kode_pengarang
Varchar
5
Foreign Key
6
Kode_penerbit
Varchar
5
Foreign Key
Tabel 1.7 Pengarang
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kode_pengarang
Varchar
5
Primary  Key
2
Nama_pengarang
Varchar
35

Tabel 1.8 Penerbit
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kode_penerbit
Varchar
5
Primary Key
2
Nama_penerbit
Varchar
25

3
Nama_perusahaan
Integer
50

4
Alamat
Varchar
50

5
Kabupaten
Varchar
25

6
Telepon
Varchar
15


Tabel 1.9 Peminjaman
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Id pinjam
Number
5
Auto increment
2
Kode_anggota
Varchar
5
Foreign Key
3
Kode_buku
Varchar
5
Foreign Key
4
Tanggal_pinjam
Date

Default
5
Tanggal_kembali
Date

Default

  1. SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suau Bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standard Institute) yang digunkan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada system R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe SQL dapat digunakan baik secara berdiri maupun dilekatkan pada bahsa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MuSQL dan Informix.

  1. Elemen SQL

Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a.       Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kirakira 30 pernyataan.
a.       Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b.      Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan mengguakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c.       Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.
 

a.      Merubah Prompt MySQL :
Rubahlah nama prompt mysql dengan nama dan nim masing-masing mahasiswa.
Sintax :
MariaDB[(none)]> prompt prakDB/achmad_ariansyah(146);

·         Perintah menampilkan versi MySQL yang digunakan.

prakDB/achmad_ariansyah(146)create database kepegawaian; 

·         Perintah untuk mengaktifkan basis data yang akan digunakan.
 prakDB/achmad_ariansyah(146)use kepegawaian; 
·         Perintah menghasilkan tanggal sekarang dari sistem
prakDB/achmad_ariansyah(146)select curdate();



A.    Data Definition Language (DDL)
DDl merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dari kerangka data dan obyek basis data. Basis juga dikatakan merupakan kelompuk perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
B.     Perintah–perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition Language :
a.      Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung apasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :


prakDB/achmad_ariansyah(146)create database perpustakaan;


a.      Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di MySQL dapat menggunakan perintah :
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data :
prakDB/achmad_ariansyah(146)show databases;



b.      Menghapus Database
Untuk melakukan pengahpusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
                        DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :
prakDB/achmad_ariansyah(146)drop database perpustakaan;



c.       Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus megaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat jembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :

prakDB/achmad_ariansyah(146)use perpustakaan;



d.      Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field TipeData1 ([lebar]),
Field TipeData2 ([lebar]),
Field TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung (nama_tabel). Field merupakan atribut pertama data TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika igin membuat tabel dengan atribut lebih darisatu, maka setelah pendefisinian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).
Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama pengarang :
mysql> create table pengarang (
                        kode_pengarang varchar(5),
                                                      nama_pengarang varchar(5));
prakDB/achmad_ariansyah(146)create table pengarang (
       kode_pengarang varchar(5),
       nama_pengarang varchar(35));


       Syntax tambahan :
Maka  tabel pengarang telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah :

prakDB/achmad_ariansyah(146)SHOW TABLES;

A.    Perintah DML sebagai berikut :
a.      INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :

INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Cara 2 :
Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :

INSERT INTO namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Berikut ini perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :
Cara 1 :
Mysql> insert into buku values (’B001’,’Sistem Basis Data’,25000,’2004’,’P001’,’T001’);

Cara 2 :
Mysql> insert into buku (kode_buku,judul_buku,harga,tahun_terbit,kode_pengarang,kode_penerbit) values (B002’,’Sistem Informasi’,50000,’2003’,’P001’,’T001’);

Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.
b.      UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;

Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :

Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data’;

Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :

Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data Terpadu’ where kode_buku=’B001’;





c.      SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)      Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel buku:

Mysql> select * from buku;



A.    Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.

  1. Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.       Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.
b.      Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM, dengan pemisah koma (,).Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
Contoh : FROM buku, anggota.
c.       Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.

  1. Jenis-jenis join pada query :
a.       Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh :
select * from buku CROSS JOIN bagian LIMIT 5;

b.      Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :
achmadariansyah(146) select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);


a.       Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE
Contoh :
achmadariansyah(146) SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.Nama_pengarang FROM buku, pengarang WHERE buku.kode_pengarang=pengarang.kode_pengarang;

b.      Operator Self-Join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self-join menggunakan alias.
Contoh :
achmadariansyah(146) SELECT a.kode_buku, b.Judul_buku FROM buku a, buku b WHERE a.harga=’30000’ AND a.harga=’30000’;


c.       Operator Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Contoh :
achmadariansyah(146)SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang

Natural Join dibedakan menjadi  2 yaitu :

·         Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.

achmadariansyah(146) select *from pengarang natural left join buku;

                        
·         Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.

achmadariansyah(146) select * from pengarang natural right join buku;



  1. UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1.      UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbitan 2003 dan 2004 :

Mysql> select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2003’ union > select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2004’;

Perintah di atas identik dengan :

achmadariansyah(146) select tahun_terbit,judul_buku from buku where tahun_terbit=’2004’ or tahun_terbit =’2005’;

                                                          
Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.

2.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.

3.      EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :

SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

  1. Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :

achmadariansyah(146) select * from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);

atau menggunakan EXISTS

achmadariansyah(146) select * from pengarang where exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);

Pada contoh di atas :

SELECT kode_pengarang FROM buku

disebut subquery, sedangkan :

SELECT  *  FROM pengarang

berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN :

Mysql > select * from pengarang where kode_pengarang not in (select kode_pengarang from buku);

atau menggunakan NOT EXISTS

achmadariansyah(146) select*from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);

A.    View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.

Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :

CREATE
  [OR REPLACE]
  VIEW view_name [(column_list)]
  AS select_statement

Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.



A.    Penggunaan view
1.      View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel "buku" dan "penerbit" untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama "view_buku". Perintahnya adalah sebagai berikut :

Mysql > CREATE VIEW view_buku AS SELECT a.Kode_buku, a.Judul_buku, a.tahun_terbit, b.Nama_pengarang FROM buku a JOIN pengarang b ON a.buku= b.pengarang;

       Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_buku';

Lihat hasil query view view_buku :

SELECT * FROM view_buku;

2.      View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, “angota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama "view_peminjaman". Perintahnya adalah sebagai berikut :

Mysql > CREATE VIEW view_peminjaman
> AS
> SELECT a.id_pemijaman, b.kode_buku, b.judul_buku,
> c.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tanggal_pinjam,
> a.tanggal_kembali FROM peminjaman a, buku b,
> anggota c WHERE a.kode_buku= b.kode_buku AND
> a.kode_anggota=c.kode_anggota;

       Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_peminjaman';
Lihat hasil query view view_peminjaman :

SELECT * FROM view_peminjaman;




A.  Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.

Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.

B.  Mengatur Hak Akses
Untul MySQL versi 3.22. keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).

1.      Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :

GRANT  jenis_akses (`nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY ”nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]

Atau

GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;

Dimana :
·         Hak_akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengann koma (,).
·         Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
·         Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh :
Misalkan kita sebagai Administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna siska dan edi (sebagai user).
achmadariansyah(146)GRANT SELECT ON buku TO siska;




Perintah diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk melakukan proses query pada tabel buku.

Hak akses lebih dari satu :

achmadariansyah(146)GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO siska, edi;

1.      Perintah REVOKE

B.  Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :

achmadariansyah(146)GRANT SELECT,UPDATE(kode_buku,judul_buku,tahun_terbit) ON buku TO edi;

Dari perintah diatas user arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).



C.  Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
achmadariansyah(146)GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska;



Atau menggunakan

achmadariansyah(146)GRANT ALL ON buku to siska;

D.  Hak Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Bebrapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :

achmadariansyah(146)GRANT SELECT, INSERT, UPDATE ON buku to ‘world’;


E.  Pencabutan Hak Akses
1.      Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :

REVOKE hak_akses ON nama_databaseFROM nama_user;
atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;

Contoh :
Admistrator ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :

achmadariansyah(146)REVOKE SELECT ON buku FROM siska;

Atau
achmadariansyah(146)REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM edi;


2.      Perintah DELETE
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.
achmadariansyah(146)drop user siska;



Komentar